Pernah terjadi suatu masa yang tak terlupa. Ketika keindahan akan hidup menelusup masuk dalam relung kehidupanku. Aku terbuai, aku terhempas, dan aku menikmati masa itu. Langkahku begitu ringan. Terasa mudah dan begitu menjanjikan. Hingga harapan-harapan akan masa depan telah kutancapkan pada sedikitnya langkahku dalam luasnya kehidupan. Hingga tiap detik akan kuketahui bahwa aku sedang melayang bersama seorang yang kudamba. Yang dapat kujadikan sandaran dalam heningnya waktu.
Kesedikitanku begitu kunikmati. Kurelakan sebagian besar waktuku untuknya. Berharap akan seperti itu selamanya. Dengan kugantungkan hidup padanya membuatku menutup kemungkinan untuk keluar dari zona nyamanku. Aku bahagia, aku senang dan aku menikmatinya kesedikitanku. Tetapi dalam kesedikitanku itulah kemudian aku menjadi sadar. Bahwa aku telah disia-siakan. Telah dibuang. Telah luluh lantah. Hingga aku kehilangan akal sehatku.
Terkadang aku berpikir untuk sekedar menitipkan sebuah senja padanya. Ketika aku tak lagi dapat menikmati rasa sebuah nafas. Tetapi semua itu telah hilang. Desiran-desiran waktu membuatku muak. Tak dapat kuhentikan walau hanya sesaat. Hanya untuk merasakan kembali keberadaanku di zona nyamanku pada saat itu.
Hanya itu!!!
apa tidak bisa?
Sebab hasratku terkadang tak mampu kukendalikan. Membenturkan pola pikirku pada kenikmatan sesaat. Realita telah menjadi momok menakutkan dalam hidupku pada suatu masa. Dan aku tak sadar itu semua. Atau lebih tepatnya aku tak mau sadar pada kenyataan itu.
Keenggananku untuk mengakui kenyataan membuat segalanya terasa hampa. Seolah aku mati sebelum ajalku tiba. Apakah melankolis sikap seperti ini? terserah, tetapi itulah suatu masa yang sangat indah yang tak mampu ku ulang. yang telah merenggut kesadaranku ketika aku tersingkirkan. Tetapi kini kucoba kembali merajut benang yang telah tercerai berai oleh hantu realita, sulit, memang sulit. Tetapi keyakinanku membuat sedikit zat kimia dalam otak ku yang rumit untuk dapat berdiri kembali.
Sebuah keyakinan yang tak boleh terkubur lagi akan imaji-imaji masa lalu, sebab hidupku telah dihacurkan oleh waktu yang sedikit.
yups..
dengan tekad yang kuat pasti lo BISAAA…
akulah pendukungmu (heheee…)